IP
Address
IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global.
Dalam pengertian lain, Internet Protocol (IP) Address dapat diartikan alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.
Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya: 208.77.188.166/24.
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. ip address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal. Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
1. Alamat IP versi 4 (Ipv4)
Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol. Sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. Jadi bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau Ipv6.
Alamat
IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Representasi Alamat IPv4
Alamat
IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation),
yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit . Dalam
beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z.
Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0
hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat
IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.
Dalam
RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas,
dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit
awal/high-order bit),
tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.
Kelas
Alamat IP
|
Oktet
pertama (desimal)
|
Oktet
pertama (biner)
|
Digunakan
oleh
|
Kelas
A
|
1–126
|
0xxx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas
B
|
128–191
|
1xxx
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
|
Kelas
C
|
192–223
|
110x
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas
D
|
224–239
|
1110
xxxx
|
Alamat
multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas
E
|
240–255
|
1111
xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat
unicast)
|
Alamat-alamat
unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit
tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan
membuat sebuah network identifier.
24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A
memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya.
Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk
mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.
Alamat-alamat
unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga
skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10.
14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat
sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Kelas B dapat memiliki
16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Alamat
IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier.
8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan
pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap
network-nya.
Alamat IP kelas
D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110.
28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat
multicast Ipv4.
- Kelas E
Alamat
IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat
bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Kelas
Alamat
|
Nilai
oktet pertama
|
Bagian
untuk Network Identifier
|
Bagian
untuk Host Identifier
|
Jumlah
jaringan maksimum
|
Jumlah
host dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas
A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas
B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas
C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas
D
|
224-239
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Multicast
IP Address
|
Kelas
E
|
240-255
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Dicadangkan;
eksperimen
|
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat
sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat
yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak
mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet
yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan
kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa
mempedulikan kelas disebut juga dengan classless
address.
- Alamat Multicast IP versi 4
Alamat
IP Multicast (multicast IP address)
adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada
banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast
IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast
akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host
yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang
efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa
tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast
didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas
D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat
digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas
multicast dalam subnet lokal.
Daftar
alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs
IANA.
Alamat
broadcast
IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host
pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast,
maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket
tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP
unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP
broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai
alamat sumber.
Ada
empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network
broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited
Broadcast. Untuk setiap jenis alamat
broadcast
tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast
yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket
broadcast
IP akan dikirimkan ke alamat broadcast
Ethernet dan Token ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Alamat
network
broadcast
IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful).
Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast
digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host
yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router
tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network
broadcast.
- Subnet broadcast
Alamat
subnet broadcast
adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas
(classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host
dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting,
atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat subnet broadcast.
Alamat
subnet broadcast
tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat
IP, sementara itu, alamat network
broadcast tidak terdapat di dalam
sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
Alamat
IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua
bit-bit network identifier
yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan
alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host
dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer
yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk
sebuah network identifier
131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast
untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast
dari network identifier
alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki network identifer
16,
maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua
host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini.
RFC 992 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang
di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet
dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum
banyak diimplementasikan.
Dengan
banyaknya alamat network identifier
yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan
perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.
Alamat
ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat
IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini
digunakan ketika sebuah node
IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone
di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya.
Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara
otomatis dengan menggunakan Boot
Protocol
(BOOTP) atau Dynamic
Host Configuration Protocol
(DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server
DHCP
memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua
host,
yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses
paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya
dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke
semua node
di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam
jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router
IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan
lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited
broadcast.
2.
Alamat
IP versi 6 (Ipv6)
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. Meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hirarki, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan. Sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
- Format Alamat
Dalam
IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit,
yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran
4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan
dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan
oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format,
berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut
ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk
menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format,
angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran
16-bit:
0010000111011010
0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu,
setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam
bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut
dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya
adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Alamat
di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada
awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan
satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas
disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi
pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh
lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat
yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang
direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat
disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::).
Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara
ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat,
karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa
banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua
(::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut
mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli
|
Alamat asli yang
disederhanakan
|
Alamat setelah
dikompres
|
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
|
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
|
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
|
FF02:0:0:0:0:0:0:2
|
FF02::2
|
Untuk
menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan
dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan
dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat
tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka
tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya
mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2).
Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Dalam
IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat
direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk
kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak
didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.
Prefiks
adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki
nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari
sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6
direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat
IPv4, yaitu ( [alamat] / [angka panjang prefiks] ). Panjang prefiks
mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks
subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada
contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai
prefiks alamat.
- Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6
mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
- Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika
dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi
menjadi alamat-alamat berikut:
- Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
- Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
- Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
Sementara
itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Alamat
unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat,
yakni:
- Alamat unicast global
- Alamat unicast site-local
- Alamat unicast link-local
- Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
- Alamat unicast loopback
- Alamat Unicast 6to4
- Alamat Unicast ISATAP
Alamat
unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti
halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh
host-host di Internet dengan menggunakan proses routing,
alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6
unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan
Node). Unicast site-local addresses
Alamat
unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang
lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah
site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan
unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang
digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
111111101100000000000000000000000000000000000000
|
48 bit
|
Nilai ketetapan
alamat unicast site-local
|
Subnet Identifier
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga
65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar.
Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai
tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing
hierarkis.
|
Interface Identifier
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
- Unicast link-local address
Alamat
unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host
dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA
(Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi
Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam
subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis
agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi
alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat
yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal alamat unicast link-local.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai
alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
|
- Unicast unspecified address
Alamat
Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan
oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server
untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum
ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah
0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Alamat
unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme
interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam
IPv4, alamat yang ditetapkan.
- Unicast 6 to 4 Address
Alamat
unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4
dan IPv6 dalam internetIPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat
ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini
aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit
dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang
48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan
YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal format
dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik
IPv4. Sebagai contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi
2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun
demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global
address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Alamat
Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host
IPv4 dan IPv6 dalam sebuah intranet IPv4 agar dapat saling
berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast
link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast
global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran
64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti
dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau
sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan
dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani
alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi
IPv4 dan alamat publik IPv4.
Alamat
multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4.
Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat
tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6
adalah FF00::/8.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111 1111
|
8 bit
|
Tanda pengenal bahwa
alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau
bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient,
dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan
secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat
transient.
|
Scope
|
4 bit
|
Berfungsi untuk
mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti
halnya interface-local, link-local, site-local,
organization-local atau global.
|
Group ID
|
112 bit
|
Berfungsi sebagai
tanda pengenal group multicast
|
Alamat
Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam
IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien
dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan
oleh Internet service provider (ISP) yang memiliki banyak klien.
Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast,
tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6
menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa
interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket
yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface
terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda
dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak
penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada
salah satu dari banyak penerima.
- Subnet Mask
Subnet Mask merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
[+] Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
[+] Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
- Default Gateway
Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet, suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan.
Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang mengupdate secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router Box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja. Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasang mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat, kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel generic harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.
Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth/jalur akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk menerima paket: pertama adalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaringan tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
- DNS
DNS (Domain Name System) atau Sistem Penamaan Domain merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
TOPOLOGI
JARINGAN
1.
Pengertian Topologi BUS
Topologi
Bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector
(dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau
perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama
lain.
Kelebihan
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Mudah dikembangkan
Kekurangan
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas
- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2.
Pengertian Topologi Ring
Metode token-ring (sering
disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga
berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang
sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap
simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya
apakah data itu untuknya atau bukan.
Keuntungan
- Hemat Kabel
Kerugian
- Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku
3.
pengertian topologi STAR
Kontrol
terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data
tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun
sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh
server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Kelebihan
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kekurangan
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4.
pengertian Topologi tree
Topologi
Pohon (Tree)adalah
kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus.
Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan
dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer
dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur
tulang punggung atau backbone.
Kelebihan:
- Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
Kekurangan:
- Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
5.
Pengertian Topologi Mesh
Topologi
Mesh adalah
suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi
dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya
disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
Kelebihan:
- Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
- Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan:
:
- Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
- Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
- Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
5.
Topologi Peer-to-peer Network
Peer
artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10
komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang
diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara
bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program
yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke
printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga
dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer
‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah
Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang
network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel
yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan
ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga
lebih mudah dipelajari dan dipakai.
No comments:
Post a Comment